Pages

Wednesday, July 25, 2018

Deteksi Tumbuh Kembang Bayi

Deteksi Tumbuh Kembang Bayi


SELAMAT DATANG DI BLOG IRWAN GRAVES TEMPAT SHARING MASALAH HUKUM DAN LAIN-LAIN SYA MENYEDIAKAN BERBAGAI MAKALAH BUAT KAWAN SEMUA SILAHKAN TELUSURI SETIAP POSTING Kali ini irwan graves akan share tentang Makalah , namun sebelumnya harab bersabar karena kita akan berbasa-basi dulu, kenapa selalu harus berbasa-basi ketika posting ? Karena itu adalah ciri khas irwan graves BAGI KAWAN YANG INGIN SHARE SILAHKAN COPAS LINK SAYA SELAMAT BERTELUSUR SEMOGA ARTIKEL YANG SAYA POSTING BERMANFAAT BAGI KAWAN SEMUA BUAT KAWAN SEMUA JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR DARI ARTIKEL YANG SAYA POSTING
PENDAHULUAN

1.      1 LATAR BELAKANG
Adanya gangguan dan kelainan yang terjadi pada usia dewasa dapat dideteksi sejak balita. Dalam hal ini, peran orangtua dan dokter anak cukup besar. Setiap orangtua pasti ingin tumbuh kembang buah hatinya berjalan sempurna. Namun bagaimana jika ada gangguan dalam tahapan proses tumbuh kembang si kecil?
Anda bisa mengetahuinya melalui program Kementrian Kesehatan yang dilakukan dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, yakni dengan kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK). SDIDTK merupakan rangkaian kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang secara dini agar lebih mudah diintervensi serta memberikan konseling kepada keluarga  bagaimana cara menstimulasi tumbuh kembang anak.
�Bila penyimpangan terlambat dideteksi, maka lebih sulit diintervensi dan akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak,� kata Direktur Kesehatan Anak, Ditjen Bina Kesmas, Kementrian Kesehatan, Fatni Sulani.
Hasilnya, dari 476 anak yang diberi pelayanan SDIDTK, ditemukan 57 (11,9%) anak dengan kelainan tumbuh kembang. Adapun lima jenis kelainan tumbuh kembang yang paling banyak dijumpai adalah, Delayed Development (tumbuh kembang yang terlambat) sebanyak 22 anak, Global Delayed Development sebanyak 4 anak, gizi kurang sebayak 10 anak, Mikrochepali sebanyak 7 anak dan anak yang tidak mengalami kenaikan berat badan dalam beberapa bulan terakhir sebanyak 7 anak.
Kelainan tersebut bisa ditemukan dengan melakukan beberapa proses pemeriksaan mulai dari pengukuran lingkar kepala, ukuran tinggi badan dan memperhatikan beberapa deteksi dini penyimpangan sebagai berikut:
1.      Perhatikan Pertumbuhan, lihat status gizi anak apakah normal, kurang atau buruk, makrocephali dan mikrocephali.
2.      Perhatikan Perkembangannya, apakah mengalami kelemahan perkembangan, gangguan daya lihat dan daya dengar
3.      Perhatikan gangguan mental emosionalnya
4.      Autisme
5.      Perhatikan pula hiperaktivitas dan gangguan pemusatan perhatiannya.
Periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak sering disebut juga sebagai "Masa Keemasan (golden period) atau Jendela Kesempatan (window opportunity) atau Masa Kritis (critical period)" karena periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak manusia, masa yang sangat peka bagi otak anak dalam menerima berbagai masukan dari lingkungan sekitarnya. 
Mengingat masa 5 tahun pertama merupakan masa yang  relatif pendek  dan tidak akan terulang kembali dalam kehidupan seorang anak, maka orang tua/pengasuh/pendidik/masyarakat dan tenaga kesehatan harus memanfaatkan kesempatan ini untuk membentuk anak menjadi anak yang berkualitas tinggi melalui kegiatan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
Kebutuhan tumbuh kembang merupakan salah satu hak dasar anak sesuai Undang-undang Nomor 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak dan Konvensi Hak-hak anak tahun 1989/1990. Oleh karena itu orang tua perlu mengupayakan agar anaknya bertumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Upaya yang dapat dilakukan adalah memenuhi kebutuhan dasar anak agar bertumbuh dan berkembang optimal termasuk melakukan kegiatan SDIDTK. Kegiatan SDIDTK meliputi:
1.      Stimulasi dini yang memadai, yaitu merangsang otak balita agar perkembangan kemampuan motorik (gerak kasar dan halus), berbicara, berbahasa, bersosialisasi dan kemandirian anak meningkat secara optimal sesuai usia anak.
2.      Deteksi dini, yaitu melakukan pemeriksaan/skrining atau mendeteksi sejak dini terhadap kemungkinan adanya penyimpangan tumbuh kembang balita.
3.      Intervensi dini, yaitu melakukan koreksi sejak dini dengan memanfaatkan plastisitas otak anak untuk memperbaiki bila ada penyimpangan tumbuh kembang, serta mencegah supaya penyimpangannya tidak menjadi lebih berat.
4.      Rujukan dini, yaitu merujuk/membawa anak ke fasilitas kesehatan bila masalah penyimpangan tumbuh kembang tidak dapat diatasi di tingkat rumah tangga meskipun sudah dilakukan intervensi dini.
  I. 2 RUMUSAN MASALAH
            Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, muncul permasalahan
yang menjadi pembahasan dalam makalah ini, yaitu:
    Apa sajakan deteksi pertumbuhan bayi ?
    Apa sajakah deteksi perkembangan bayi dan balita ?
    Bagaimanakah aspek mental emosional tersebut ?

I. 3 TUJUAN DAN MANFAAT
A. Tujuan
      Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui :
1)       Deteksi  pertumbuhan bayi.
2)       Deteksi perkembangan bayi dan balita.
3)       Aspek mental emosional.

B.     Manfaat
            Adapun manfaat yang bisa diperoleh dalam makalah ini adalah :
1)      Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang Deteksi Tumbuh Kembang Bayi dan Balita.
2)      Sebagai salah proses satu sumber dan bahan acuan bagi mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran.









BAB III
PEMBAHASAN

1.1  DETEKSI PERTUMBUHAN BAYI
            Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
            Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang perkembangan (development) berkaitan dengan pematangan dan penambahan kemampuan (skill) fungsi organ atau individu.kedua proses ini terjadi secara sinkron pada setiap individu.n (s
A. Aspek pertumbuhan :
1. Timbang berat badannya(BB).
2. Ukuran tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK).
3. Lihat garis pertambahan BB.TB,dan LK pada grafik.

1. Pengukuran Berat Badan (BB)
  Tujuan pengukuran BB/TB adalah untuk menentukan status gizi anak apakah normal, kurus, kurus sekali atau gemuk.
  Jadwal pengukuran BB/TB disesuaikan dengan jadwal deteksi tumbuh kembang balita. Pengukuran dan penilaian BB/TB dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.

    Pengukuran BB :
a. Menggunakan timbangan bayi :
1.      Timbangan bayi digunakan untuk menimbang anak sampai umur 2 tahun atau selama anak masih bisa berbaring atau duduk tenang
2.      Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak mudah bergoyang
3.      Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka nol
4.      Bayi sebaiknya telanjang, tanpa topi, kaos kaki dan sarung tangan
5.      Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan
6.      Lihat jarum timbangan sampai berhenti
7.      Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka timbangan
8.      Bila bayi terus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri

b. Menggunakan timbangan injak :
1.      Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak mudah bergerak
2.      Lihat posisi jarum atau angka menunjuk angka nol
3.      Anak sbaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak memakai alas kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung dan tidak memegang sesuatu
4.      Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi
5.      Lihat jarum timbangan sampai berhenti
6.      Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka timbangan
7.      Bila bayi terus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca angka di tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri

2.      Pengukuran panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB)
a. Cara mengukur dengan posisi berbaring :
1.      Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang
2.      Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar
3.      Kepala bayi menempel pada pembatas angka nol
visit link download

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.