Tuesday, August 28, 2018
Di Antara Trik Setan Menyerang Rumah Mengutus Hewan ARTIKEL RUQYAH
Di Antara Trik Setan Menyerang Rumah Mengutus Hewan ARTIKEL RUQYAH
apk67.blogspot.com - [Di Antara Trik Setan Menyerang Rumah: Mengutus Hewan]
Hasan Al-Jaizy Bismillah. Moga ni bermanfaat. Setan dari kalangan jin -baik suruhan maupun sukarela- yg menyerang rumah (yakni: penghuni rumah tertentu) memiliki beragam macam trik. Kadang mereka tercegat masuk rumah karena penghuninya mengucapkan salam / berdzikir kala masuk rumah. Tetapi bisa pula sebelum masuk rumah, penghuni dibuat lupa salam; sehingga mereka mudah nyelonong masuk. Atau jika sudah tak bisa lewat pintu depan, mereka masuk lewat cara lain. Atau mereka cukup melakukan sihir dari luar rumah. Semua ni adlh hal yg diberikan oleh Allah Taala; untk mengetahui siapa yg bersabar dan berjihad di antara manusia. Di antara trik setan menyerang rumah adlh mengutus / menyetir hewan yg normalnya masuk rumah manusia. Sebelumnya, saya sampaikan satu hadits: فَإِنَّ لِلْجِنِّ انْتِشَارًا وَخَطْفَةً، وَأَطْفِئُوا المَصَابِيحَ عِنْدَ الرُّقَادِ، فَإِنَّ الفُوَيْسِقَةَ رُبَّمَا اجْتَرَّتِ الفَتِيلَةَ فَأَحْرَقَتْ أَهْلَ البَيْتِ "Sesungguhnya jin itu berkeliaran dan melakukan penculikan. Matikan lentera di saat tidur karena sesungguhnya binatang fasik (tikus) itu kadang menarik sumbu lampu sehingga membakar penghuni rumah tersebut." [H.R. Al-Bukhary] Dalam riwayat Atha, lafal al-jinn diganti dgn asy-syaithan. Baiklah. Secara khusus, yg dimaksud adlh setan dari jenis jin. Saya sebutkan satu persatu secara urut faedah dari hadits di atas: [1] Setan tersebar di mana-mana.
[2] Setan bisa melakukan penculikan. Dikenal di tradisi kita dgn sebutan digondol wewe, diculik jurig/demit / semacamnya. Dan hal ni pernah terjadi di zaman sahabat. Juga Ibnu Taimiyyah pernah mengisahkannya di zamannya. Bahkan, salah satu orang tua di keluarga besar kami jg pernah jadi korban.
[3] Disunnahkan tidur tak dlm keadaan terang karena pelita.
[4] Sadd Dzariah tertetapkan dgn dalil hadits ini. Rupa-rupanya ada tafsiran menarik tentang perilaku fuwaisiq (binatang kotor yg kecil) semacam tikus itu. Perhatikan kalam Ibnu Hajar: الْأَصْلُ فِي جَمِيعِ ذَلِكَ يَرْجِعُ إِلَى الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ هُوَ الَّذِي يَسُوقُ الْفَأْرَةَ إِلَى حَرْقِ الدَّارِ "Asalnya semua itu kembali ke setan (dari kalangan jin). Dialah si setan yg menyetir tikus itu agar rumah terbakar." [Fathul Bary 6/357] Binatang-binatang kecil yg mengganggu normalnya adlh binatang, tetapi tak hanya satu kasus pernah kami hadapi, gangguan dan eksistensi mereka seperti kiriman. Dukun santet kadang diberi tugas oleh seseorang / golongan dgn kontrak sekian tahun untk mengganggu dan mencelakakan suatu keluarga (terutama keluarga kaya / shaleh). Jika kepala keluarganya shaleh, maka ia akan merusak istrinya. Biasanya menghasut istrinya dgn pikiran-pikiran kiriman agar berpisah dgn suami dan hancurlah RT. Jika rupanya istrinya adlh shalehah dan dilindungi Allah, si dukun akan mengincar anaknya. Yang diincar adlh anak perempuan; karena perempuan lebih mudah dipermainkan, selain karena masalah perasaan yg lebih dikedepankan, perempuan jg punya momentum yg jauh dari shalat. Kalau tak puas dukunnya, maka main pakai binatang, baik berupa tikus, kelabang, kalajengking, ular kecil, sampai serangga seperti nyamuk pun bisa. Itu semua dgn izin Allah, untk menguji orang beriman. Binatang-binatang itu menjadi pasukan setan; yg dikomandoi setan agar membuat stress penghuni rumah. Oleh karena itu, Ibnu Hibban dlm Shahihnya, membuat satu bab dgn tarjamah: ذِكْرُ الْبَيَانِ بِأَنَّ الْفُوَيْسِقَةَ تُضْرِمُ عَلَى أَهْلِ الْبَيْتِ بَيْتَهُمْ بِأَمْرِ الشَّيْطَانِ إِيَّاهَا ذَلِكَ "Menyebut Penjelasan Bahwa Hewan Fuwaisiqah (Semacam Tikus dll) Membakar Rumah Untuk Penghuninya dgn Perintah Syaithan Padanya Untuk Melakukan Itu" Kemudian, beliau sebut dgn sanad yg didhaifkan oleh Syuaib al-Arnauth dan dihukumi haditsnya sebagai Shahih li Ghayrihi dan sebelumnya telah dishahihkan oleh al-Albany, hadits: إِذَا نِمْتُمْ فَأَطْفِئُوا سُرُجَكُمْ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدُلُّ مِثْلَ هَذِهِ عَلَى هَذَا فَتُحْرِقُكُمْ "Jika kalian tidur, maka padamkan pelita kalian. Sesungguhnya setan membimbing binatang semacam ni pd pelita hingga ia membakar kalian." [Juga diriwayatkan oleh Abu Daud dan al-Hakim] Untuk hewan-hewan seperti ini, kadang memang belum cukup membaca dzikir semata, melainkan harus melakukan sebab-sebab (yakni: ikhtiyar fisik) untk menangkalnya, seperti menutup lubang-lubang, memadamkan lampu (sebagaimana di hadits), menutup saji makanan dan seterusnya. Saya pernah dihadapkan kasus seorang ikhwan kamarnya sering kedatangan hewan-hewan fuwaisiq ini, sampai ular pun pernah ada walau kecil. Sumbernya selalu dari satu tempat. Nyamuknya pun banyak. Begitu katanya. Padahal dulunya tidak. Lalu saya bacakan ayat-ayat ruqyah via HP, beliau muntah-muntah. Beberapa kali kita lakukan ini. Dan herannya, saat saya telepon, para nyamuk menghilang. Tidak ada kecoa, tikus, ular, kalajengking dan kelabang terlihat di kamar. Usut punya usut, ni murni kasus berkaitan dgn jin. Lebih spesifik lagi, disebabkan tanah samping rumahnya yg ada pepohonan, blumbang (semacam danau mini) dan rerumputan, dibangun oleh keluarganya menjadi rumah. Dendam, akhirnya mereka melampiaskan dgn gangguan semacam itu. Tapi kasus ni tak ada kaitannya dgn perdukunan. Beda kasus jika ada kaitannya dgn perdukunan. Biasanya kalau sudah begini, penyebabnya imma ada yg menyuruh dukun tersebut (entah motif dendam, saingan dagang, iri, / sebal dgn kesalehan keluarga), / memang murni dukun itu sendiri yg kepingin menyantet tanpa diminta siapapun (entah apapun motifnya, di antara motifnya: merasa terganggu). Bahkan, kajian ilmiah pun ada yg disantet. Hanya saja, madharatnya justru berbalik ke dukun. Karena power kajian ilmiah, terutama kajian Tafsir, dan Tauhid, itu terlalu besar. Dan itu jg tergantung orang-orang yg ikut kajian juga. Jika tak bisa menyerang ke fisik para hadirin, maka dukun dan setan-setannya menyerang dgn cara menghasut. Jika para hadirin Allah lindungi dari saling menghasut, maka para setan berusaha menghasut para warga yg tak punya filter dan pendidikan aqidah. Bahkan cara terakhir ni lebih efektif. Begitu jg dlm berumahtangga, setan akan berusaha menghasut suami apalagi istri. Bagaimana dan bagaimana caranya agar keduanya berpisah. Jikapun tetap bersama, bagaimana caranya agar mereka berdua hidup dlm kelalaian, sehingga keturunannya adlh orang-orang lalai dan bodoh. Sehingga sekeluarga saat di akhirat nanti, bertemu mereka para setan yg selama di dunia menjerumuskan sekeluarga. Nasalulllah as-salaamah! Tetapi, jika kita tahu Allah lah yg memberi taufiq pd siapa yg Dia kehendaki, maka wajar kita melihat ada satu ikhwan di keluarga non-religius justru menjadi ustadz, / satu akhwat di keluarga non-religius, justru tertarik kajian malah bercadar. Emas di tengah dedaunan kering terasa lebih berharga dan lebih penuh romantika dibandingkan emas ditengah emas. Sebagaimana kesabaran di tengah keroyokan para setan adlh lebih berharga dibanding kesabaran di tengah kelapangan. Wallahul mustaan.
other source : http://quranic-healing.com, http://fb.com, http://reddit.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.